Senin, 14 Januari 2013

Manusia dan Keindahan



A.      Definisi Manusia dan Keindahan
Ø  Manusia
                  Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bias memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan  manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk sosial.

Ø  Keindahan
                   Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatannya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
                   Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, prancis “beao” sedangkan Italy dan spanyol “beloo”.
                   Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
                   Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beranekaragam. Salah satu jawaban mencari ciri – ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah kemudian menyamakan ciri – ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).

B.       Hakekat Manusia dan Keindahan
Hakekat manusia
·      Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
·      Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
·      Makhluk biokultural yaitu makhluk hayati dan budayawi.
·      Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hakekat keindahan
              Keindahan adalah susunan kualiatas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kualitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).
Menurut luasnya keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.      Keindahan dalam arti luas
2.      Keindahan dalam arti estetik murni
3.      Keindahan dalam arti terbatas
Dalam keindahan terdapat 2 nilai penting yaitu:
1.      Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contonhya: tarian yang disebut halus atau kasar.
2.      Nilai intrisik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tesebut. Contohnya: pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.




C.      Hubungan Manusia dan Keindahan
            Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kita perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah – mudahan terlepas dari unsure politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
            Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
            Keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi. Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai - nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1.      Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang tejelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai – nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajat wanita lebih rendah dari derajat laki – laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah. Yang tidak indah harus disingkirkan dan digantikan dengan yang indah. Yang indah  ialah tata nilai yang menghargai dan mengangkat martabat manusia, misalnya wanita. Hal ini menjadi tema para sastrawan zaman balai pustaka, dengan tujua untuk merubah keadaan dan memperbaiki nasib kaum wanita.


2.      Kemerosotan zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan – ketentuan hukum agama, moral dan masyarakat. Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah.
3.      Penderitaan manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati – hati dan sebagainya. Keadaan demikianlah ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
4.      Keagungan tuhan
Keagungan tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian – kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan yang mutlak ciptaan tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan tuhan itu. Seindah – indah tiruan terhadap ciptaan tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan tuhan membuat kagum seniman Leonardo da vinsi. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan tuhan dengan melukis monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal karena dan tidak membosankan.

D.      Cara – Cara untuk Mengetahui Suatu Keindahan
1.      Renungan
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam – diam memikirkan sesuatu , atau memikirkan sesuatu dengan dalam – dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap orang pernah merenung, sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.


2.      Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi – serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsure pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi itu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada satu hal.
3.      Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradap. Kehalusan berarti sifat – sifat yang halus. Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang – orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang sedang bermusuhan. Oleh  karena itu kehalusan dapat menunjukkan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bias mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
4.      Kontemplasi
Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berfikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai – nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan. Disamping itu seni menurut wataknya akan berpadu dengan keindahan karena itu menurut logika deduktif dapat dikatakan bahwa keindahan dalam seni juga harus di kontemplasikan.



CONTOH-CONTOH HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEINDAHAN
1.      Manusia dengan keindahan alam
2.      Manusia dengan keindahan seni
          

      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar