Senin, 14 Januari 2013

Manusia dan Penderitaan



A.    Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Jadi Penderitaan merupakan menanggung / merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau lahir-batin. Penderitaan merupakan realita kehidupan manusia di dunia yang tidak dapat dihindari. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Maka dari itu penderitaan itu bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang ringan, dam peranan individulah yang menentukan berat tidaknya penderitaan tersebut.


Kadang penderitaan yang menimpa manusia itu disebabkan karena perbuatan buruk manusia itu sendiri, dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitanya.
-   Contoh Penderitaan yang terjadi dalam hubungan sesama manusia yaitu :
·         Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga.
Akibatnya pembantu merasa menderita fisik karena majikan sering memukulinya dengan semena-mena. Pembantu juga dapat menderita psikis seperti merasa ketakutan. Bukan hanya pembantu saja yang bisa mengalami penderitaan karena perbuatan ini, tapi majikanpun bisa mengalaminya. Jika pembantu (korban) melaporkan perbuatan majikannya ini ke pihak yang berwajib, maka sang majikanpun bisa dijatuhi hukuman pidana penjara karena telah menganiaya. Hukuman dipenjaranya majikan, dapat mengakibatkan penderitaan.
-   Contoh Penderitaan yang terjadi dalam hubungan manusia terhadap lingkungan :
·         Banjir dan tanah longsor.
Banjir disebabkan karena pembuangan sampah di sungai oleh warga, daerah resapan yang kurang, gorong-gorong yang kurang ataupun gorong-gorong yang dipenuhi tanah/ sampah sehingga air hujan tidak dapat mengalir, dan penebangan hutan secara liar. Penyebab tanah longsor pun masih ada hubungannya dengan banjir yaitu penebangan hutan secara liar tanpa adanya sistem tebang piih terlebih dahulu. Jika sudah terjadi banjir dan tanah longsor yang menimpa daerah disekitar kita, yang menanggung penderitaannya adalah kita sendiri. Seperti rumah tenggelam oleh banjir yang mengakibatkan kita harus mengungsi di tempat yang ala kadarnya dan makananpun juga seadanya. Sebagian dari barang-barang kepunyaan kita yang hanyut atau rusak dikarenakan oleh banjir.
Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak berpaling dariNya. Penderitaan itu bersifat universal dapat datang kepada siapapun tidak peduli kaya maupun miskin, tua maupun muda.

B.     Jenis – jenis Penderitaan
a.       Penderitaan secara lahiriah :
Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat kedinginan. Penderitaan secara lahiriah juga dapat terjadi karena adanya suatu penyakit dan juga siksaan fisik.

b.      Penderitaan secara batiniah :
Penderitaan yang secara batiniah seperti sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal, atau penyesalan karena tidak melakukan yang diharapkan. Jika berkelanjutan penderitaan ini dapat menimbulkan gejala pada penderita bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan.
Lebih jauh lagi penderitaan secara batiniah ini dapat mengakibatkan seseorang mengalamai gangguan kejiwaan atau dalam bahasa psikologi dapat juga dinamakan kekalutan mental. Kekalutan mental terjadi akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
·         Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya
·         Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita ganguaan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
·         Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental:
·         Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
·         Terjadinya konflik sosial budaya; terjadinya konflik sosial budaya diakibatkan norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi. Misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
·         Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi

c.       Penderitaan secara lahir batin.
Penderitaan lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya. Misal akibat kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau atau menangis. Ada pula karena putus asa tidak lulus ujian menjadi tidak mau makan dan menimbulkan perut sakit.






C.       Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Penderitaan merupakan realita kehidupan manusia di dunia yang tidak dapat dielakan. Orang yang bahagia juga harus siap menghadapi tantangan hidup bila tidak yang muncul penderitaan. Dan orang yang menghadapi cobaan yang bertubi-tubi harus berpengharapan baik akan mendapatkan kebahagian. Karena penderitaan dapat menjadi energi untuk bangkit berjuang mendapatkan kebahagian yang lalu maupun yang akan datang. Akibat penderitaan yang bermacam-macam manusia dapat mengambil hikmah dari suatu penderitaan yang dialami namun adapula akibat penderitaan menyebabkan kegelapan dalam kehidupan.
Sehingga penderitaan merupakan hal yang bermanfaat apabila manusia dapat mengambil hikmah dari penderitaan yang dialami. Adapun orang yang berlarut-larut dalam penderitaan adalah orang yang rugi karena tidak melapaskan diri dari penderitaan dan tidak mengambil hikmak dan pelajaran yang didapat dari penderitaan yang dialami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar